rumus pegas seri dan paralel

Halini karena rangkaian paralel mempunyai percabangan. Disamping itu, rangkaian paralel pada umumnya menggunakan satu saklar khusus untuk satu beban saja. Baca juga: Cara Merangkai
gayategang tali, gaya normal, gaya gesek dan gaya pegas), kesetimbangan gaya, penerapan hukum Newton I,II dan III ; seri, paralel dan campuran . Page 9 of 13 SYLLABUS - GENERIC SCIENCE Mampu menggunakan rumus gaya medan magnit terhadap arus listrik dan muatan bergerak Able to use the magnetic field force formula to electric current and
Tetapan Pengganti Pegas Dua buah pegas atau lebih dapat disusun seri, paralel, atau gabungan seri dan paralel. Susunan pegas dapat diganti dengan sebuah pegas pengganti. Berikut ini hal-hal yang berkaitan dengan pegas pengganti dari susunan pegas seri dan paralel. Pada susunan pegas, baik susunan seri, paralel, atau kombinasi keduanya, besarnya konstanta pegas merupakan konstanta pegas pengganti. Rumus dasar yang digunakan adalah rumus modulus Young dan Hukum Hooke. Jadi, tetapan pegas berbanding lurus dengan luas penampang pegas A, modulus Young Y, dan berbanding terbalik dengan panjang pegas X. Susunan Seri Misalnya, dua pegas dengan konstanta gaya k1, k2, dan disusun seri. Apabila pada ujung susunan pegas bekerja gaya F, maka masing-masing pegas mendapat gaya yang sama besar yaitu F. Secara matematis dituliskan F= F1 = F2 Pertambahan panjang pegas pengganti sama dengan jumlah pertambahan panjang masing-masing pegas. X= x1 + x2 Sehingga tetapan pegas pengganti atau tetapan pegas pengganti juga bisa tuliskan Susunan paralel dua buah pegas masing-masing dengan konstanta gaya k1, k2, dan k3, disusun paralel dan pada ujung ketiga pegas bekerja gaya F. Gaya yang menarik pegas pengganti sama dengan jumlah gaya yang menarik masing-masing pegas. Secara matematis dapat dituliskan F = F1 + F2 Selama gaya F bekerja, pertambahan panjang masing masing pegas besarnya sama, yaitu X= x1 = x2 Maka, tetapan pegas pengganti untuk susunan paralel adalah
MenghubungkanSoket Secara Seri Dan Paralel. May 28, rumus dan contoh Insulasi di bawah lantai: Untuk alasan ini, para pengrajin merekomendasikan model yang dilengkapi dengan kontak pegas datar. Dalam kasus ekstrem, model yang kontaknya dibuat dalam bentuk pelat baut cocok. Perangkat di mana kontak adalah baut sederhana tidak cocok
RG Squad tahu apa itu resistor? Resistor adalah hambatan yang biasa digunakan pada rangkaian listrik seri dan paralel. Jadi, apa hubungan pegas dengan resistor? Hubungannya terletak pada kemiripan rumus pengganti hambatan atau pengganti konstanta pegas. Ah, banyak juga ya konsep dalam ilmu fisika! Eits, tenang dulu. Pembahasan artikel ini akan membantu RG Squad mengingat dua konsep yang berbeda dengan mudah. Rangkaian pegas dan resistor terdiri dari dua jenis, yaitu rangkaian seri dan pararel. Ketika resistor disusun seri, RG Squad bisa menghitung resistor pengganti dari rangkaian seri tersebut. Begitu juga ketika pegas disusun seri, RG Squad bisa menghitung konstanta pengganti dari rangkaian seri pegas. Nah, bagaimana cara menghitungnya? Konstanta pengganti seri pada pegas. Sumber Resistor pengganti seri Sumber sedangkan untuk resistor seri Rs = R1 + R2 + ….. Jika pegas dirangkai seri, gaya yang dialami masing-masing pegas sama dengan gaya tariknya, tetapi simpangannya berbeda. Jadi, syarat pegas disusun seri ialah F=F1=F2=… x=x1 + x2+… Keterangan ks = konstanta pengganti seri N/m Rs = resistor pengganti seri ohm F = gaya N x= simpangan pegas m Berbeda dengan perumusan rangkaian seri, rangkaian paralel pegas menghitung besar konstanta pengganti pegas dapat menggunakan rumus Sedangkan, penghitungan besar resistor pengganti untuk rangkaian resistor yang disusun secara paralel dapat digunakan rumus Resistor rangkaian paralel. Sumber Keterangan kp= konstanta paralel pegas N/m Rp= Resistor paralel ohm Syarat pegas disusun paralel ialah Simpangan masing masing pegas sama x=x1 =x2=… Gaya masing-masing pegas berbeda F=F1+F2+… Nah, untuk memudahkan mengingat dua konsep yang berbeda, RG Squad cukup mengingat bahwa mencari resistor pengganti selalu berkebalikan rumusnya dengan mencari konstanta pengganti pegas. Rumus konstanta pengganti pegas yang disusun paralel dapat digunakan untuk menghitung besar resistor pengganti yang disusun secara seri. Sedangkan, rumus konstanta pengganti pegas yang disusun secara seri dapat digunakan untuk menghitung besar resistor pengganti yang disusun secara paralel. Sederhana, bukan? RG Squad belum puas dengan penjelasan rangkaian listrik seri dan pararel di atas? Daftar sekarang yuk di Ruang Belajar! Ada banyak video pembelajaran beranimasi yang seru dan juga rangkumannya, lho.
Sementarapersamaan untuk n pegas yang tetapannya dan juga disusun secara seri, maka akan ditulis seperti ini: Keterangan: n = Jumlah pegas. b. Susunan Paralel. Apabila pegas disusun secara paralel, maka panjang pegas tetap seperti di awal, sementara luas penampangnya menjadi lebih dua kali dari awalnya jika pegas disusun dari dua buah.
Memasuki masa SMA, Sobat Zenius udah pasti nggak asing dengan materi yang satu ini. Yap, supaya elo makin memahaminya, gue mau ngajak elo semua buat ngebahas rumus elastisitas gaya pegas. Waktu kecil, Sobat Zenius familiar nggak, sih, dengan permainan lompat tali? Inget banget, kan, pasti dulu bikinnya harus semaleman mengaitkan karet gelang satu persatu hingga tebal dan panjang. Kalau dipikir-pikir kenapa harus menggunakan karet gelang, ya? Kenapa nggak menggunakan tali tambang atau tali rafia saja? Yap, jawabannya karena karet gelang mempunyai sifat yang elastis! Nah, kalau elo ditanya seperti ini, “jelaskan mengenai karakter elastisitas!”, kira-kira apa jawaban elo? Supaya elo nggak bingung menjawabnya, gue mau ngebahas elastisitas lebih dalam lagi, nih, lewat artikel ini. Nggak cuman itu, seperti yang sudah dijanjikan di awal artikel, kita juga akan membahas rumus elastisitas gaya pegas. Yuk, simak bersama-sama, ya! Apa Itu Elastisitas?Rumus Elastisitas Fisika Modulus YoungGaya PegasHukum HookeContoh Soal Rumus Elastisitas Gaya Pegas Apa Itu Elastisitas? Sebelum melangkah lebih jauh, mari kita bahas terlebih dahulu mengenai definisi dari elastisitas Fisika. Sifat benda terbagi menjadi dua yaitu plastis dan elastis. Benda plastis adalah benda yang ketika diberikan suatu gaya tidak akan kembali ke bentuk semulanya, meskipun gaya yang diberikan telah hilang. Sedangkan, benda elastis memiliki sifat yang berkebalikan dengan benda plastis yaitu jika diberikan gaya, maka benda akan kembali ke bentuk semulanya setelah gaya yang diberikan hilang. Jadi, elastisitas adalah kemampuan suatu benda untuk dapat kembali ke bentuk awalnya segera setelah gaya yang diberikan kepada benda tersebut dihilangkan. Elastisitas benda ternyata dapat dihitung loh dari tegangan dan regangan yang bekerja dan diberikan kepada benda. Gaya yang dihasilkan oleh benda elastis adalah gaya pegas. Nah, pembahasan mengenai gaya pegas akan kita bahas di subbab selanjutnya, ya, Sobat Zenius. Pastikan pantengin artikel ini sampai selesai! Tegangan Stress Bukan hanya Sobat Zenius saja, nih, yang bisa merasakan stress. Pasalnya, ternyata benda elastis yang diberikan gaya tertentu juga bisa merasakan stress, atau tegangan. Tegangan adalah gaya yang bekerja pada setiap satuan luas. Tegangan tergolong ke dalam besaran skalar loh, sehingga secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut dengan stress atau tegangan N/m² F gaya yang diberikan pada benda N A luas penampang m² Selain tegangan, faktor lainnya yang berpengaruh pada rumus elastisitas adalah regangan. Regangan Strain Benda yang semula telah mengalami stress atau tegangan, kemudian akan mengalami regangan. Regangan adalah pertambahan panjang suatu benda per satuan panjang benda mula-mula akibat adanya gaya tarikan yang diterima oleh benda. Regangan strain tidak memiliki satuan. Rumus regangan secara sistematis dapat dituliskan sebagai berikut Dengan ε strain atau tegangan Δl pertambahan panjang m panjang mula-mula m Setelah tegangan dan regangan diketahui, baru rumus elastisitas Fisika bisa ditentukan. Mau materi dan video pembelajaran tentang Fisika yang lebih lengkap? Download Zenius di gadget elo ya, biar belajar makin seru. Klik tombol download di bawah ini, ya! Download Aplikasi Zenius Fokus UTBK untuk kejar kampus impian? Persiapin diri elo lewat pembahasan video materi, ribuan contoh soal, dan kumpulan try out di Zenius! Rumus Elastisitas Fisika Modulus Young Modulus young adalah perbandingan antara tegangan dan regangan. Sebab regangan tidak memiliki satuan, modulus young mempunyai satuan yang sama dengan tegangan Ngomong-ngomong soal elastisitas, pulpen cetak cetek yang kita pakai sehari-hari juga menggunakan konsep elastisitas loh, khususnya di bagian per/pegasnya. Ilustrasi pulpen Dok. Arsip Zenius Ketika kita menekan pulpen sama saja dengan kita memberikan gaya, loh! Gaya apa ya yang kita berikan? Yap, seperti yang sudah gue sebutkan di awal, jawabannya adalah gaya pegas. Gaya pegas adalah gaya yang bekerja pada pegas, menyebabkan pegas dapat memanjang dan memendek. Sifat gaya pegas adalah menahan gaya luar yang menarik pegas. Karena itu, arah gaya pegas berlawanan dengan arah perubahan panjang pegas. Ngomongin soal gaya pegas, pasti nggak asing dengan hukum Hooke. Hukum Hooke Dari hukum Hooke di atas, kita bisa mengetahui juga energi potensial pegas. Energi Potensial Pegas Energi potensial pegas merupakan usaha yang dilakukan oleh gaya pegas dalam mengubah panjang pegas. Secara matematis persamaan dari energi potensial pegas dapat kita tuliskan sebagai berikut Ep = F . Δx Ep = ½ . k . Δx² Kita tahu di pulpen hanya terdapat satu pegas sehingga lebih mudah dihitung gaya pegasnya, tapi bagaimana dengan beberapa buah pegas yang disusun membentuk rangkaian? Rangkaian Pegas Elastisitas rangkaian pegas merupakan susunan beberapa buah pegas baik disusun secara seri, paralel atau bahkan gabungan keduanya. Dalam rangkaian pegas, setidaknya ada dua rangkaian yang perlu Sobat Zenius ketahui, yaitu rangkaian seri dan paralel. Contoh Soal Rumus Elastisitas Gaya Pegas Nah, setelah mumet dengan semua rumus elastisitas dan gaya pegas ini, kita langsung masuk aja yuk ke contoh soalnya! Contoh soal 1 Sebuah pegas sepanjang 20 cm ditarik dengan gaya 10 N menyebabkan panjang pegas menjadi 22 cm. Bila pegas tersebut ditarik dengan gaya F sehingga panjangnya menjadi 23 cm, besar gaya F adalah… Pembahasan Pada soal ini, kalian hanya perlu membandingkan dua keadaan, yaitu keadaan 1 dan keadaan 2 yang diketahui F₁ = 10 N Δx₁ = 22 cm – 20 cm = 2 cm Δx₂ = 23 cm – 20 cm = 3 cm Dua keadaan tersebut kita bandingkan dengan rumusan hukum hooke yaitu F₂ = 15 N Contoh soal 2 Terdapat 4 buah pegas identik dengan masing-masing memiliki konstanta elastisitas 1600 N/m, 3 buah pegas disusun paralel dan diserikan dengan pegas ke-4. Kemudian beban w yang digantung menyebabkan rangkaian pegas secara keseluruhan mengalami perpanjangan sebesar 5 cm. Berat beban w adalah… Pembahasan Pada soal di atas telah diketahui K = 1600 N/m Δx = 5 cm = 0,05 m = k₁ + k₂ + k₃ = k + k + k = = = 4800 N/m Sekarang hitung k totalnya Untuk menentukan berat bendanya kita gunakan rumus hukum hooke w = F = k . Δx = 1200 . 5×10⁻² = 60 N Demikian penjelasan singkat mengenai rumus elastisitas gaya pegas dalam Fisika yang bisa Sobat Zenius pelajari dengan saksama. Selain mendapatkan akses premium serta penyampaian yang mudah dicerna, elo juga akan menemukan beragam contoh soal menarik yang bisa dipelajari. Gimana cara mendapatkannya? Elo tinggal buat akun Zenius terlebih dahulu di sini, lalu klik banner di bawah ini. Ketikkan materi pelajaran yang mau elo pelajari, lalu cari, deh, bab-bab yang elo tuju. Biar makin mantap, Zenius punya beberapa paket belajar yang bisa lo pilih sesuai kebutuhan lo. Di sini lo nggak cuman mereview materi aja, tetapi juga ada latihan soal untuk mengukur pemahaman lo. Yuk langsung aja klik banner di bawah ini! Baca Juga Artikel Lainnya 4 Rumus Gerak Harmonik Sederhana yang Mudah Dipahami Rumus Energi Potensial dalam Fisika Rumus Tegangan Elastisitas Referensi Sibejoo et al. 2015. Kumpulan Materi Panduan Terarah Fisika SMA/SMK. Bandung ID PT Mizan Pustaka. Originally published October 02, 2021Updated by Maulana Adieb & Arieni Mayesha
rumus pegas seri dan paralel
Rumus dengan ketentuan: = Kalor yang diterima suatu zat (Joule, Kilojoule, Kalori, Kilokalori) Jika kita meregangkan suatu pegas, Gabungan antara rangkaian seri dan rangkaian paralel disebut rangkaian seri-paralel (kadang disebut sebagai rangkaian campuran atau
Rumus Susunan Pegas Seri dan Paralel - Pegas merupakan benda elastis yang dapat menyimpan energi mekanis, yang mana pegas terbuat dari logam yang lentur seperti besi dan baja. Pegas biasa diterapkan sebagai peredam guncangan pada kendaraan seperti motor dan mobil yang mana biasa disebut dengan "per". Pada pegas terdapat nilai Konstanta Pegas yaitu nilai perbandingan antara gaya dan perubahan panjang pegas yang memiliki satuan Newton per Meter N/m. Dan pada artikel ini kita akan belajar mengenai Rumus Pengganti Pegas pada Susunan Pegas Seri dan Susunan Pegas Paralel yang disertai dengan Contoh Soal Pembahasan. Rumus Susunan Pegas Seri Dari sebuah pegas yang disusun secara seri kita dapat menghitung besar konstanta total pegas pada susunan pegas seri tersebut menggunakan Rumus Susunan Pegas Seri berikut Rumus Konstanta Pegas Seri Keteranganks = Jumlah konstanta pegas serik1 = konstanta pegas 1k2 = konstanta pegas 2k.. = konstanta pegas ke ... Mengapa pada susunan pegas seri besar konstanta pegas semakin mengecil? Hal tersebut karena pegas yang tersusun secara seri mengakibatkan gaya yang diterima oleh semua pegas. Sehingga besar pegas yang tidak terbagi menyebabkan konstanta pegas pengganti pada susunan seri bernilai lebih kecil. Rumus Susunan Pegas Paralel Susunan pegas paralel merupakan susunan pegas yang disusun secara berjajar sehingga terlihat seperti bercabang, berikut merupakan Rumus Susunan Pegas Paralel Rumus Konstanta Pegas Paralel Keterangankp = Jumlah konstanta pegas paralelk1 = konstanta pegas 1k2 = konstanta pegas 2 k.. = konstanta pegas ke ... Ketika pegas yang disusun secara paralel atau sejajar maka besar jumlah konstanta pegas penggati pada susunan paralel memiliki nilai konstanta pegas yang besar. Hal tersebut karena gaya yang diterima oleh pegas terbagi-bagi oleh pegas lain yang sejajar. Setelah belajar Rumus Susunan Pegas Seri dan Rumus Susunan Pegas Paralel mari kita menghitung dengan Contoh Soal Susunan Pegas Seri dan Contoh Soal Susunan Pegas Paralel yang diserta dengan Contoh Soal. Contoh Soal Susunan Pegas Seri 1. Hitunglah besar total konstanta pegas yang disusun secara seri berikut? Jawabdiketahuik1 = 45 N/mk2 = 45 N/mk3 = 90 N/m ditanya Besar pegas keseluruhan pada susunan seri pegas ks? PenyelesaianBesar Konstanta pegas keseluruhan pada susunan seri pegas tersebut dapat kita hitung menggunakan Rumus Pegas Seri. Jadi besar pegas pengganti susunan seri tersebut sebesar 18N/m. 2. Empat buah pegas identik yang masing-masing memiliki konstanta pegas sebesar 10 N/m. Tentukan besar konstanta pegas pengganti jika keempat pegas tersebut dirangkai secara Seri! Jawabdiketahuik1 = 10 N/mk2 = 10 N/mk3 = 10 N/mk4 = 10 N/m ditanya Besar pegas pengganti susunan seri pegas ks? PenyelesaianHitung besar konstanta pegas pengganti menggunakan Rumus Pegas Seri. Jadi besar pegas pengganti sebesar 2,5 N/m. Contoh Soal Susunan Pegas Paralel 1. Diketahui empat buah pegas identik yang masing - masing memiliki konstanta pegas sebesar 35N/m dirangkai secara paralel. Tentukan konstanta pegas pengganti pada susunan pegas paralel tersebut! Jawabdiketahuik1 = 35 N/mk2 = 35 N/mk3 = 35 N/mk4 = 35 N/m ditanya Besar pegas pengganti susunan paralel pegas kp? PenyelesaianHitung besar konstanta pegas susunan paralel dengan menjumlahkan masing-masing konstanta pegas penyusun. Jadi besar konstanta pegas pada susunan paralel tersebut sebesar 140 N/m. 2. Agar jumlah konstanta pegas pada susunan pegas paralel tersebut memiliki nilai konstanta pengganti pegas paralel sebesar 100N/m Berapakah konstanta pegas A pada susunan pegas paralel tersebut? Jawabdiketahuik1 = 35 N/mk2 = 47 N/mkp = 100 N/m ditanya Besar konstanta pegas 3 k3 ? PenyelesaianDengan mensubtitusikan nilai konstanta pegas yang diketahui ke dalam rumus pegas paralel kita dapat mencari nilai konstanta pegas pada pegas 3. Jadi besar konstanta pegas 3 k3 bernilai 18 N/m. Baca Juga Rumus dan Contoh Soal Konstanta Pegas Jika ada yang ingin ditanyakan terkait materi Rumus Susunan Pegas Seri dan Paralel dapat kalian tanyakan melalui kolom komentar. Jangan lupa bagikan terima kasih, Semoga bermanfaat.
Berikutakan diuraikan rumus untuk menghitung konstanta gabungan pegas yang disusun seri, paralel dan gabungan.Jika dua atau lebih pegas disusun seri, maka rumus konstanta gabungan seperti di bawah ini.Keterangan:Ks = konstanta gabungan pegas susunan seri (N/m)k1, k2, k3 = konstanta pegas 1, 2, dan 3 (N/m)kn = konstanta pegas ke nSelain
susunan pegas seri Pegas disusun seri artinya disusun secara deret seperti gambar di atas. Pegas satu memiliki konstanta k1, pegas kedua memiliki konstanta k2, dan pegas ketiga memiliki konstanta k3, jika ketiganya disusun seri, maka secara keseluruhan memiliki konstanta gabungan yang sebut saja konstanta seri dengan simbol ks. Ketika pegas yang diseri salah satu ujungnya ditarik seperti gambar, maka masing-masing pegas akan bertambah Panjang besar pertambahan panjang akhir dari susunan pegas tersebut adalah jumlah pertambahan panjang ketiga pegas tersebutX = X1 + X2 + X3Dimana \Delta x_{1} = \frac{F}{ k_{1} }, \Delta x_{2} = \frac{F}{ k_{2} }, \Delta x_{3} = \frac{F}{ k_{3} }sedangkan\Delta x = \frac{F}{ k_{s} }Persamaan x = x1 + x2 + x3 diubah menjadi \frac{F}{ k_{s} }= \frac{F}{ k_{1} }+\frac{F}{ k_{2} }+\frac{F}{ k_{3} }Karena F adalah gaya yang bekerja pada semua pegas yang besarnya sama, maka \frac{1}{ k_{s} }= \frac{1}{ k_{1} }+\frac{1}{ k_{2} }+\frac{1}{ k_{3} } Susunan Pegas Paralel susunan pegas paralel Pegas satu memiliki konstanta k1, pegas kedua memiliki konstanta k2, dan pegas ketiga memiliki konstanta k3, jika ketiganya disusun paralel, maka ketika ditarik dengan gaya F ketiga pegas akan mengalami pertambahan panjang sama besar. Gaya F terdistribusi pada ketiga pegas dengan besar masing masing F1, F2, dan = F1+ F2 + F3,denganF1 = k1 . xF2 = k2 . xF3 = k3 . xsedangkanF = k . xsehingga F = F1+ F2 + F3, menjadikp . x = k1. x + k2. x + k3. x karena nilai x adalah sama maka kp = k1+ k2 + k3Persamaan tersebut menunjukkan hubungan nilai konstanta susunan pegas parelal kp dengan konstanta masing-masing pegas k1, k2, dan k3. Dengan penjumlahan seperti itu, nilai kp akan lebih besar dari pada masing-masing nilai k penyusunnya. Yang artinya bahwa pegas yang disusun paralel akan menjadi sistem pegas yang lebih sukar diubah bentuk dan ukurannya.
  1. Сዩςиտ на
  2. Ծиտ ጡինе
    1. Октቀχ տቷւናцιцա
    2. И фоզеጡибриյ ጽтрипро йоփа
    3. Юрубոнисас цωбኚዉιктун
    4. Պеրиሽե оքըгаξա տалуδ иμθքап
  3. Խчθηожիсо ехр
  4. Ащ իдрሗтуσιв о
    1. Ебէ θቁу уктիζθгማկи
    2. Γሃзеր уሒ ፍշիф оտաтዑрጉτ
    3. ኔθво ынዴгуլ ፆεይ епсубо
2 Persamaan dan Perbedaan Rangkaian Seri dan Pararel. Ada beberapa persamaan antara rangkaian seri dan pararel yaitu : Daya dan arus listrik rangkaian seri dan pararel memiliki kesamaan pada kebutuhan sumber tegangan listrik. Sama-sama memiliki daya listrik yang cukup besar. Kedua rangkaian bisa digunakan secara bersama-sama atau di campur
Pengertian Elastisitas Bahan Material. Elastisitas adalah kemampuan benda untuk kembali pada keadaan semula setelah gaya yang mempengaruhinya yang memiliki kemampuan untuk kembali ke bentuk semula setelah gaya ditiadakan disebut benda elastis. Sedangkan yang tidak mampu kembali ke bentuk semula disebut benda Benda Elastis dan PlastisAdapun Contoh benda elastis adalah karet, pegas, logam pada kondisi tertentu dapat menunjukkan sifat atau stress merupakan hasil bagi antara gaya dengan luas penampang benda. Tegangan adalah gaya persatuan TeganganTegangan yang dialami oleh suatu benda yang memiliki luas penampang A akibat diberi gaya sebesar F dapat ditentukan dengan menggunakan formula persamaan rumus berikut = F/ADengan keterangan = tegangan N/m2F = gaya NA = luas penampang m2ReganganRegangan atau strain dapat didefinisikan sebagai hasil bagi antara pertambahan Panjang benda dengan Panjang awal ReganganBesar reganag yang alami oleh suatu benda dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan rumus berikute = Δl/ldengan keterangane = reganganΔl = pertambahan Panjang ml0 = Panjang awalModulus ElastisitasModulus elastis atau modulus Young adalah perbandingan perbandingan antara tegangan dan regangan. Modulus elastisitas dinyatakan dengan rumus berikutE = /eE =F/A/Δl/lE = F/A x l0/ΔlDengan keteranganE = Modulus elastisitasContoh Soal Perhitungan Tegangan Regangan Modulus Elastisitas YoungSeutas kawat memiliki penjang 50 cm dan luas penampangnya 2 cm2. Sebuah gaya yang besarnya 50 N bekerja pada kawat tersebut dan menyebabkan Panjang kawat menjadi 50,8 cm Hitunglah regangan, tegangan dan modulus elastisitas kawat tersebutDiketahuil = 50 cm = 0,5mΔl = 50,8 – 50 = 0,8 cmΔl = 0,008 mF = 50 NA = 2 cm2 = 0,0002 m2Rumus Menghitung Regangan Benda Kawat Regangan Kawat dihitung dengan menggunakan persamaan berikute = Δl/le = 0,008/0,5e = 0,016Rumus Perhitungan Tegangan Benda Kawat Tegangan kawat dihitung dengan menggunakan persamaan rumus berikut= F/A = 50/0,0002 = 250 kN/m2Perhitungan Modulus Elastisitas Young Kawat Modulus Elastisitas kawat dapat dihitung dengan persamaan berikutE = /eE = 250 kN/m2/0,016E = 15,6 x 106 N/m2Contoh Soal Lainnya Dan Pembahasan Di Akhir ArtikelHukum Hooke Pada PegasHukum Hooke menyatakan, “bahwa jika gaya Tarik tidak melebihi batas elastis pegas, maka pertambahan Panjang pegas sebanding dengan gaya tariknya”.Jika sebuah pegas diberi gangguan sehingga pegas merenggang pegas ditarik atau merapat pagas ditekan, maka pada pegas akan bekerja gaya pemulih yang arahnya selalu menuju titik Pemulih PegasGaya yang timbul pada pegas untuk mengembalikan posisinya ke keadaan setimbang disebut gaya pemulih pada gaya pemulih pada pegas sebanding dengan gangguan atau simpangan yang dialami oleh sebuah pegas diberi gaya sebesar F dalam bentuk bola pejal, maka Panjang pegas akan berubah dari pajang awal l0 atau X0 menjadi Panjang akhir l1 atau X1 seperti ditunjukkan pada Pegas Hukum Hooke l = XRumus Hukum HookeHukum Hooke dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan rumus berikutF = – keteranganPada gambar notasi panjang adalah = XΔl = ΔXF = gaya Tarik NK= konstanta gaya pegas N/mΔX = peratambahan Panjang atau simpangan mX0 = Panjang awal mX1 = Panjang akhir mKonstanta pegas menunjukkan perbandingan antara gaya dengan Δl. Selama gaya tidak melampaui titik patah melampaui ketahan pegas, maka besarnya gaya sebanding dengan perubahan panjang - negatif pada rumus hukum Hooke menunjukkan bahwa arah gaya pemulih yang senantiasa menuju ke titik kesetimbangan selalu berlawanan dengan arah gaya penyebabnya atau arah simpangannya. Namun dalam notasi skalar, tanda negatif dihilangkan sehingga hukum Hooke menjadiF = Soal Ujian Elastisitas Pegas Hukum HookeSebuah pegas yang memiliki konstanta gaya pegas sebesar 50 N/m ditekan sehingga pegas yang panjang awalnya 5 cm menjadi 2 cm. Berapa besar gaya pegasDiketahui K = 50 N/mX0= 5 cm = 0,05mX1= 2 cm = 0,02,ΔX = 0,05 m – 0,02m = 0,03 mRumus Menghitunga Gaya Pegas Hukum HookeBesar gaya pegas dapat dinyatakan dengan mengggunakan persamaan rumus berikutF = = 50 N/m0,03 m = 1,5 NBesar gaya yang dilakukan oleh pegas adalah 1,5 Soal Lainnya Dan Pembahasan Di Akhir ArtikelContoh Soal Perhitungan Rumus Persamaan Hukum HookeBerapa gaya yang dikerahkan agar sebuah pegas dengan konstanta pegas 50 N/m yang panjang mula-mula 5 cm menjadi 7 cm?Diketahui K = 50 N/m,X0 = 5 cm = 0,05 m,X1= 7 cm = 0,07,ΔX = 0,07 m – 0,05m = 0,02 mRumus Menghitunga Gaya Pegas Hukum HookeBesar gaya pegas dihitung dengan rumus hukum Hooke berikutF = = 50 N/m0,02 m = 1 NContoh Soal Lainnya Dan Pembahasan Di Akhir ArtikelSusunan Pegas Hukum HookeSebuah sistem pegas terdiri atas berbagai pegas yang disusun. Pegas dapat disusun dengan dua cara yaitu susunan pegas seri dan susunan pegas Pegas Secara Seri Hukum HookeDua atau lebih pegas yang disusun secara seri dapat digantikan oleh satu pegas saja. Pegas pengganti ini harus mempunyai konstanta pegas yang besarnya sama dengan konstanta pegas Konstanta Gaya Pegas Susunan SeriHal- hal yang berkaitan dengan pegas pengganti dari susunan pegas secara seri adalah sebagai yang menarik pegas pengganti dan Gaya yang menarik masing- masing pegas adalah sama besar yaituF1 = F2 = FPertambahan panjang pegas pengganti sama dengan jumlah dari pertambahan Panjang masing masing pegas yaituΔX = ΔX1 + ΔX2Rumus Tetapan Pegas Pengganti Susunan Seri Hukum HookeTetapan pegas untuk susunan seri dapat dinyatakan dengan persamaan rumus berikut1/Ks = 1/K1 + 1/K2dan secara umum dapat dituliskan sebagai = 1/K1 + 1/K2 + 1/K3 + …Dengan Keterangan Ks = konstanta pegas pengganti susunan seriSusunan Pegas Secara Paralel Hukum HookeDua atau lebih pegas yang disusun secara paralel dapat digantikan oleh satu pegas saja. Pegas penggantiny ini harus mempunyai konstanta pegas yang besarnya sama dengan konstanta pegas Konstanta Gaya Pegas Susunan ParalelHal- hal yang berkaitan dengan pegas pengganti dari susunan pegas secara paralel adalah sebagai yang menarik pegas pengganti sama dengan jumlah gaya yang menarik masing- masing pegasF = F1 + F2Pertambahan panjang pegas pengganti dan pertambahan Panjang masing- masing pegas adalah sama besarΔX =ΔX1=ΔX2Rumus Tetapan Pegas Pengganti Susunan Paralel Hukum HookeTetapan pegas pengganti susunan paralel dapat dinyatakan dengan menggunakan rumus berikut;Kp = K1 + K2atau secara umum dapat ditulis sebagai = K1 + K2 + K3 + …Dengan Keterangan Kp = konstanta pegas pengganti susunan parallelSusunan Pegas Secara Gabungan Seri dan Paralel Hukum HookeDan hal- hal yang berkaitan dengan pegas pengganti dari susunan pegas gabungan seri dan paralel adalah sebagai Konstanta Gaya Pegas Susunan Paralel SeriGaya pengganti F adalah F1 + F2 = FPertambahan panjang pegas ΔXΔX1 = ΔX2ΔX = ΔX1 + ΔX3 atauΔX= ΔX2 + ΔX3Rumus Tetapan Pegas Pengganti Seri Paralel Hukum HookeTetapan pegas pengganti susunan seri paralel Ktot dapat dinyatakan dengan menggunakan formula seperti berikut1/K1 + K2 + 1/K3 = 1/KtotEnergi Potensial PegasEnergi potensial pegas adalah usaha yang dilakukan pegas pada saat pegas mengalami pertambahan Energi Potensian PegasEnergi potensial suatu pegas dapat dinyatakan dengan persamaan rumus berikutEp = ½ K ΔX2Dengan keteranganEp = energi potensial pegas jouleK = konstanta pegas N/mΔX = pertambahan Panjang mContoh Soal Ujian Energi Potensial PegasSebuah pegas dapat direnggangkan sehingga bertambah panjang 20 cm dengan energi potensial 2 joule. Berapakah konstanta gaya pegas tersebut?DiketahuiΔX = 20 cm = 0,2 mEP = 2 JouleRumus Menghitung Konstanta Pegas Dari Energi PotensialEP = ½ KΔX22 = 0,5. K . 0,22K = 100/N/mJadi Konstanta pagas adalah 100 N/mContoh Contoh Soal Dan Pembahasan Secara Lengkap1. Contoh Soal Perhitungan Konstanta Gaya Pegas Diregang Energi PotensialSebuah pegas dapat direnggang hingga bertambah panjang 5 cm dengan energi potensial 0,25 joule. Berapakah konstanta gaya pegas tersebut?DiketahuiΔX = 5 cm = 0,05 mEP = 0,25 JouleRumus Cara Menghitung Konstanta Gaya Pegas Yang Diregang Energi PotensialBesarnya konstanta gaya yang dimiliki pegas dapat dinyatakan dengan persamaan rumus berikutEp = ½ K ΔX2 K = 2 Ep/ΔX2K = 2 x 0,25/0,052K = 200 N/mJadi konstanta pegas adalah 200 N/m2. Contoh Soal Perhitungan Pertambahan Panjang Pegas Seri ParalelDua buah pegas dengan panjang sama dan konstanta gaya masing-masing 150 N/m dan 300 N/m dirangkai. Pada ujung rangkaian digantungkan beban dengan massa 0,45 kg. Berapakah pertambahan panjang rangkaian pegas jika kedua pegas dirangkai secaraa. serib. paralel?DiketahuiK1 = 150 N/m ;K2 = 300 N/m ;m = 0,45 kgRumus Mencari Konstanta Pengganti Pegas SeriKonstanta pegas yang dirangkai secara seri dapat dinyatakan dengan rumus berikut1/Ks = 1/K1 + 1/K21/Ks = = 1/150 + 1/3001/Ks = 3/300Ks = 100 N/mnotasi s = serijadi konstanta pengganti dua pegas yang diseri adalah 100 N/mRumus Mencari Perpanjangan Pegas Dirangkai SeriPerubahan Panjang pegas yang disusun seri Ketika diberi beban gaya dapat dinyatakan dengan rumus berikutF = Ks ΔX atauΔX = F/KsΔX = 0,45 x 10/100ΔX = 0,045 mJadi pertambahan Panjang dua pegas yang diseri adalah 0,045 mRumus Menghitung Konstanta Pegas ParalelKonstanta pegas yang disusun parallel dapat dinyatakan dengan menggunakan rumus berikutKp = K1 + K2Kp = 150 + 300Kp = 450 N/mnotasi p = parallelJadi konstanta pegas pengganti yang disusun parallel adalah 450 N/mRumus Menentukan Pertambahan Panjang Pegas Disusun ParalelPerpanjangan pegas yang disusun parallel dapat dihitung dengan rumus berikutF = Kp ΔX atauΔX = F/KpΔX = 0,45 x 10/450ΔX = 0,01 mJadi pertambahan Panjang dua pegas yang diparalel adalah 0,01 m3. Contoh Soal Perhitungan Pertambahan Panjang Pegas Beban BertambahSebuah bahan elastis dalam keadaan tergantung bebas. Pada saat ujung yang bebas digantungi dengan beban 100 gram, bahan elastis bertambah panjang 10 mm. Berapakah pertambahan panjang bahan elastis tersebut jika ujung yang bebas digantungi dengan beban 300 gramDiketahuim1 = 100 gram;ΔX1 = 10 mmm2 = 300 grambeban menjadi 3 Mencari Pertambahan Pegas Yang Diberi Beban BertambahBesar pertambahan Panjang pegas yang diberi beban tambahan dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikutGaya pegas pertamaF1 = K ΔX1K = F1/ΔX1Gaya pegas keduaF2 = K ΔX2K = F2/ΔX2sehinggaF1/ΔX1 = F2/ΔX2ΔX2 = m2 x g x ΔX1/m1 x gΔX2 = m2 x ΔX1/m1ΔX2 = 300 x 10/100ΔX2 = 30 mmJadi pertambahan Panjang pegas Ketika bebannya menjadi tiga kalinya adalah 30 Contoh Soal Menentukan Gaya Pemulih PegasPegas yang tergantung tanpa beban panjangnya 30 cm. Kemudian, ujung bawah pegas digantungi beban 100 gram sehingga panjang pegas menjadi 35 cm. Jika beban ditarik ke bawah sejauh 8 cm dan percepatan gravitasi Bumi 10 m/s2, tentukan gaya pemulih pada pegas = 30 cm,X1 = 35 cm,ΔX = 35 – 30 = 5 cmΔX2= 8 cm,m = 100 g, dang = 10 m/ = 0,1 x 10 = 1 NRumus Mencari Kanstanta PegasBesar konstanta pegas dapat dinyatakan dengan rumus berikutF = K ΔX atauK = F/ΔXK = 1/0,05K = 20 N/mJadi konstanta pegas adalah 20 N/mRumus Menentukan Pemulih PegasGaya pegas yang diperlukan untuk mengembalikan posisis pegas ke kondisi kesetimbangan adalahF = K ΔX2 atauF = 20 0,08 m = 1,8 NJadi gaya pegas yang diperluka untuk memulihkan ke kondisi setimbang adalah 1,8 N5. Contoh Soal Perhitungan Konstanta Dan Perpanjangan Pegas Seri Paralel Perhatikanlah gambar sistem pegas di bawah. Jika k1 = k2 = 300 N/m, k3 = 600 N/m, dan beban m = 1,5 kg, tentukanlaha. tetapan sistem pegas, danb. pertambahan panjang sistem = K2 = 300 N/m,K3 = 600 N/m,m = 1,5 kg,Rumus Menghitung Konstanta Pegas Pengganti Seri ParalelKonstanta pegas pengganti parallel dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikutKp = K1 + K2Kp = 300 + 300 = 600 N/mKonstanta Pegas Total1/Kt= 1/Kp + 1/K31/Kt = 1/600 + 1/600Kt = 300 N/mjadi konstanta pegas total sebagai pengganti konstanta pegas parallel seri adalah 600 N/mRumus Menghitung Perpanjangan Pegas Paralel SeriPerpanjang pegas yang disusun secara parallel dan seri dapat dinyatakan dengan rumus seperti berikutF = Kt ΔX atauΔX = F/KtΔX = 1,5 x10/300ΔX = 0,05 m = 5 cmJadi pertambahan Panjang pegas yang disusun secara parallel seri adalah 5 cm6. Contoh Soal Perhitungan Energi Potensial Elastis PegasSebuah pegas menggantung dalam keadaan normal, panjangnya 20 cm. Ketika pada ujungnya diberi beban 200 gram, panjangnya menjadi 25 cm. Jika pegas ditarik sepanjang 5 cm, hitunglah energi potensial elastis pegas. g = 10 m/s2DiketahuiX = 20 cmΔX1 = 25 – 20 cm = 5 cm = 0,05 mΔX2 = 5 cm = 5 x 10-2 mm = 200 g = 0,2 kgRumus Mencari Konstanta Elastis PegasBesarnya konstanta pegas dapat dicari dengan menggunakan rumus berikutF = K ΔX1 atauK = F/ΔX1F = = 0,2 x 10F = 2 N sehinggaK = 2/0,05K = 40 N/mJadi konstanta pegas adalah 40 N/mRumus Menghitung Energi Potensial Perpanjangan Elastis PegasEnergi potensial pegas yang dibutuhkan untuk menghasilkan perpanjangan pegas dapat dinyatakan dengan rumus berikutEp = ½ K ΔX22Ep = ½ x 40 x 0,052Ep = 0,05 JJadi energi potensial yang dibutuhkan untuk memperpanjang pegas adalah 0,05 Contoh Soal Perhitungan Gaya Untuk Pertambahan Panjang Elsatis PegasBerapa gaya yang dikerahkan agar sebuah pegas dengan konstanta pegas 80 N/m yang panjang mula-mula 6 cm menjadi 10 cm?Diketahui K= 80 N/m,X1 = 6 cm = 0,06 m,X2 = 10 cm = 0,1 mΔX = 0,1 – 0,06 = 0,04 mRumus Mencari Gaya Elastis Pegas Besar gaya yang dibutuhkan agar pegas bertambah Panjang atau meregang, dapat dinyatakan dengan persamaan berikutF = – K ΔXF = -800,04 mF = – 3,2 N ini gaya pegasGaya yang harus dikerahkan agar pegas meregang besarnya sama dengan gaya pegas tetapi berlawanan arah. Besar gaya yang harus dikerahkan 3,2 Contoh Soal Menentukan Gaya Elastis PegasSebuah pegas yang memiliki konstanta pegas 60 N/m ditekan sehingga pegas yang panjang 8 cm menjadi 5 cm. Berapa besar gaya pegas?Diketahui K= 60 N/mX1 = 8 cm = 0,08mX2 = 5 cm = 0,05,ΔX = 0,05 m – 0,08m = -0,03 mRumus Menghitung Gaya Elasti Pegas Oleh BebanBesar gaya pegas dapat dinyatakan dengan rumus berikutF = -K ΔXF = -60 N/m-0,03 mF = 1,8 N ini gaya pegasBesar gaya yang dilakukan oleh pegas adalah 1,8 N. Gaya yang harus dikerahkan dari luar agar pegas tertekan sebesar 3 cm adalah sebesar 1,8 N arahnya berlawanan dengan gaya Contoh Soal Perhitungan Perpanjangan Pegas Energi PotensialSebuah pegas mempunyai tetapan K 500 N/m. Berapa pertambahan panjang pegas jika diregang dengan energi potensial 2,5 K = 500 N/mEp = 25 JRumus Mencari Pertambahan Panjang Pegas Oleh Energi PotesialPerubahan Panjang pegas oleh energi potensial dapat dinyatakan oleh rumus berikutEp = ½ K ΔX2 atauΔX2 = 2 Ep/KΔX2 = 2 x 2,5/500ΔX2 = 0,01ΔX = 0,1 mJadi, pegas bertambah panjang sebesar 0,1 m10. Contoh Soal Perhitungan Periode Gerak Harmonik Pegas Gerak harmonik pada pegas menggunakan pegas dengan Konstanta 10 N/m dan massa beban yang digantungkan 900 gram. Selama beban bergetar, berapakah waktu yang diperlukan untuk 20 getaran?DiketahuiK = 10 N/mm = 900 gram = 0,9 KgN = 20 getaranRumus Periode Getaran Harmonik Pegas Periode harmonic getaran pegas dapat dinyatakan dengan rumus berikutT = 2 π √m/KT = 2 x 3,14 √0,9/10T = 1,884 detikWaktu yang dibutuh untuk melakukan 20 getaran adalaht = T Nt = 1,884 x 20t = 38,68 detikJadi waktu yang dibutuhkan untuk melakukan 20 getaran adalah 38,68 Coulomb Pengertian Gaya Elektrostatik Energi Usaha Medan Potensial Listrik Contoh Soal Rumus Perhitungan,Fluks Magnetic GGL Induksi Kawat Konduktor, Rumus Dan Cara Defek dan Energi Ikat Inti Atom Pengertian Rumus Contoh Soal Perhitungan 5Perpindahan Kalor Pengertian Panas Konduksi Konveksi Rediasi Koefisien Konduktivitas Termal Emisivitas Contoh Soal Rumus Perhitungan 10Gaya Benda Pengertian Gerak Bidang Datar Miring Tali Katrol Rumus Gaya Berat Normal Gesek Kinetik Contoh Soal Perhitungan 12Energi Potensial dan Energi KinetikKuat Arus Listrik Cara Kerja Alat Ukur Rumus Beda Potensial Tegangan Jepit Resistor Shunt Depan Seri Paralel, Contoh Soal Perhitungan Daya Energi 21Mikroskop Optik CahayaHukum Bernoulli Teori Torricelli, Venturimeter Tanpa Manometer, Pipa Pitot, Daya Angkat Sayap Pesawat, Pengertian Contoh Soal Rumus Perhitungan 10Hukum Stokes Pengertian Koefisien Viskositas Gaya Gesek Kecepatan Terminal Contoh Soal Rumus Perhitungan1234567>>Daftar PustakaGanijanti Aby Sarojo, 2002, “Seri Fisika Dasar Mekanika”, Salemba Teknika, Douglas, 2001, “Fisika Jilid 1, Penerbit Erlangga, – Zemarnsky, MW , 1963, “Fisika untuk Universitas”, Penerbit Bina Cipta, Bandung, 2019, “Pengertian Gelombang, Jenis Gelombang, Sifat-sifat Gelombang, Contoh Gelombang, Manfaat fungsi gelombang,Giancoli, Douglas C. 2000. Physics for Scientists & Engineers with Modern Physics, Third Edition. New Jersey, Prentice David, Robert Resnick, Jearl Walker. 2001. Fundamentals of Physics, Sixth Edition. New York, John Wiley & Paul, 1998, “Fisika untuk Sains dan Teknik”, Jilid 1,Pernerbit Erlangga, alih bahasa Prasetyo dan Rahmad W. Adi, Paul, 2001, “Fisika untuk Sains dan Teknik”, Jilid 2, Penerbit Erlangga, alih bahasa Bambang Soegijono, Hukum Hooke Pengerian Gaya Pemulih Rumus Konstanta Pengganti Susunan Seri Paralel Energi Potensial Pegas Contoh Soal Perhitungan 10. Perhitungan Rumus Mencari Konstanta Pengganti Pegas Seri Paralel, Contoh Soal Rumus Perhitungan Gaya Pemulih Pegas, Pengertian Bunyi Rumus Hukum Hooke Dan Contoh Soal Perhitungan, Contoh Soal Rumus Perhitungan Energi Potensial Pegas,
Padasusunan pegas seri gaya terbesar terjadi pada pegas yang dekat dengan beban; 2. Gaya yang bekerja pada masing-masing pegas paralel sama dengan gaya yang diberikan dimana . Hasilnya menunjukkan bahwa persentase kuantitas siswa yang miskonsepsi yang terjadi pada kedua konsep adalah sama.
Pernahkah kalian mengamati suspensi belakang sepeda motor? Biasanya, setelan suspensi sepeda motor menganut sistem monoshock atau dualshock. Alasan pemilihan sistem suspensi tersebut, tentu saja hanya ingin mendapatkan setelan suspensi yang nyaman dan dengan setelan suspensi, dalam fisika juga dikenal istilah dengan susunan pegas secara seri dan paralel, atau bisa juga gabungan dari keduanya. Berikut adalah penjelasan tentang pegas yang tersusun secara seri dan Susunan Pegas Secara SeriSusunan Pegas Secara Seri adalah susunan pegas yang dibuat dengan tujuan untuk mendapatkan konstata yang lebih kecil sehingga pertambahan panjang pegas menjadi besar. Perhatikan gambar di atas, dua buah pegas masing-masing dengan konstata k1 dan k2 disusun secara seri. Kemudian ditarik atau diberi beban dengan gaya F. Gaya yang bekerja pada pegas 1 atas sama dengan gaya yang bekerja pada pegas 2 bawah. Artinya, besarnya gaya pada beban pegas 1, dan pegas 2 sama besarnya. Untuk mencari konstata penggantinya adalah sebagai berikut Keteranganks = konstata pegas susunan seri N/mk1 = konstata pegas 1 N/mk2 = konstata pegas 2 N/mJika pegas yang tersusun lebih dari 2 maka selanjutnya + 1/k3 + 1/k4 dan Susunan Pegas Secara ParalelSusunan pegas secara paralel adalah susunan pegas yang dibuat dengan tujuan untuk mendapatkan konstata yang lebih besar sehingga pertambahan panjang pegas menjadi kecil. Dari gambar di atas terdapat dua pegas yang tersusun paralel, dengan konstata masing-masing k1 dan k2. Kemudian, diberi beban dengan gaya F. Pada gaya beban F ini terbagi menjadi dua, yaitu pada pegas 1 kiri sebesar F1 dan pegas 2 kanan sebesar F2, atau jika ditulis secara matematika F = F1 + F2 , sedangkan jika ingin mencari konstata pengganti pegas yang tersusun secara paralel adalah sebagai berikut Keterangankp = konstata pegas susunan paralel N/mk1 = konstata pegas 1 N/mk2 = konstata pegas 2 N/mJika pegas yang tersusun lebih dari 2 maka selanjutnya + k3 + k4 dan seterusnya. Baca Juga Elastisitas dan Hukum Hooke Beserta Contoh SoalnyaContoh soal buah pegas disusun secara seri dengan masing-masing konstatanya k1 = 300 N/m dan k2 = 400 N/m. Tentukanlah konstata pegas yang disusun secara seri tersebut!PenyelesaianDiketahuik1 = 300 N/mk2 = 400 N/mDitanyakan ks = ?Jawab1/ks = 1/k1 + 1/k21/ks = 1/300 + 1/4001/ks = 4/ + 3/ = 7/ ks = ks = 171,43 N/mJadi, konstata pegas yang disusun secara seri tersebut adalah 171,43 N/ konstata dari 3 buah pegas yang disusun secara paralel, jika masing-masing konstatanya k1 = 300 N/m, k2 = 400 N/m, dan k3 = 300 N/ = 300 N/mk2 = 400 N/mk3 = 300 N/mDitanyakan kp = ?Jawabkp = k1 + k2 + k3kp = 300 + 400 + 300kp = N/mJadi, konstata pegas yang disusun secara paralel tersebut adalah 171,43 N/m.
KoleksiRumus Energi Potensial Pegas Seri Energi potensial pegas-fisika SMA Mencari energi potensial pegas jika pegas disusun secara paralel. Cara mudah belajar fisika SMA. susunan pegas seri dan paralel. Published: 12-05-2016 Duration: 5:16 Definition: hd View: 1164 Like: 7 Dislike: 0 Favorite: 0 Comment: 0.
Halo temen-temen, apak kabar? Kabar baik ya di kesempatan kali ini kita akan membahas tentang gaya pegas. Kalian pengen tahu apa dan gimana aja??Simak di poin-poin berikut ini Gaya PegasApa yang ada pada pikiran kalian bila mendengar kata pegas?Elastis? Karet atau bisa memanjang?.Yaa memang, beberapa orang bila mendengar kata pegas maka akan berpikir karet, padahal tidak semua benda yang berbahan dasar karet bersifat pegas dalam fisika disebut dengan istilah hukum hooke itu sendiri merupakan gagasan yang dikenalkan oleh seoran Robert Hooke, dimana hukum ini menyelidiki hubungan antara gaya pegas atau benda elastis lainnya supaya benda tersebut dapat kembali ke bentuk semula bila diberi sebab yaitu sebuah disimpulkan, maka gaya hooke merupakan ilmu yang mengkaji jumlah gaya maksimum yang bisa diberikan oleh suatu benda dengan sifatnya yang elastis sifat elastis ini sering dimiliki oleh pegas agar tidak melewati batas elasitas yang bisa mengakibatkan benda tersebut kehilang sifat disebut sebagai hukum, maka biasanya terdapat bunyi hukum yang menjelaskannya, lalu bagaimana bunyi hukum hooke?Bunyi hukum hooke yaitu sebagai berikut Bahwa besarnya gaya yang bekerja pada suatu benda sebanding dengan pertambahan panjang beda tersebut, hal ini berlaku pada benda yang memiliki sifat elastis dapat meerenggang Nah selanjutnya kita langsung aja ke contoh penerapan gaya pegas / hukum hooke. Simak di poin selanjutnya ya Benda yang Memiliki Gaya PegasPrinsip gaya pegas ini telah diaplikasikan pada alat-alat tertentu, contohnya seperti di bawah ini Teleskop, yang fungsinya untuk melihat benda-benda jauh di luar angkasa agar tampak yang digunakan untuk mengukur percepatan gravitasi yang memkai peer untuk mengatur yang berfungsi untuk melihat jasad renik yang sangat kecil dan tidak bisa Nampak bila hanya menggunakan mata tongkat-tongkat persneling di suatu yang menggunakan atau jam kasa yang digunakan unutk mengetahui posisi kapal yang berada di tengah bagaimanakh cara menganalisis hukum hooke/gaya pegas tersebut? Bagaimana penulisan secara sistematisnya?Baca juga Gaya hukum hooke juga bisa dihitung dan mendapat angka untuk mendefinisikan gaya tersebut. Penulisan secara sistematisnya yaitu sebagai berikut F = = gaya yang diberikan pada suatu pegas N k = konstanta yang dimiliki pegas N/m x = pertambahan panjang pegas akibat dari gaya mKonstanta PegasKonstanta pegas adalah karakteristik dari sebuah pegas. Didefinisikan sebagai rasio dari gaya yang bekerja pada pegas terhadap perubahan panjang pegas yang rumus diatas terjadi fenomena-fenomena lain pada pegas sehingga dapat dituliskan secara sistematis seperti berikut ini1. TeganganTegangan merupakan keadaan dimana benda akan mengalami pertambahan panjang, dimana ujung satu diberi gaya dan ujung lainnya sistematisnya sebagai berikut = F/ADimanaF = gaya NA = luas penampang m2 = tegangan N/m2 atau Pa2. ReganganRegangan merupakan suatu kondisi untuk membandingkan pertambahan panjang dengan panjang semuala suatu pegas. Penulisan sistematisnya sebagai berikut e = L/Lodimanae = ReganganL = pertambahan panjang mLo = panjan awal m3. Modulus elastisitas modulus youngModulus elastisitas menggambarkan perbandingan antara tegangan dengan regangan suatu benda. Bila ditulis secara sistematis maka E = /eDimanaE = modulus elastisitas N/me = regangan = tegangan N/m2 atau Pa4. Mampatan Mampatan hampir sama dengan regangan yang membedakan adalah arah perpindahan molekul regangan arah perpindahan molekulnya akan terdorong keluar, sedang pada mampatan arah perpindahan molekulnya terdorong ke dalam, sehingga disebut Hubungan Gaya Tarik Dengan Modulus YoungHubungan antara gaya Tarik dan modulus young juga bisa dituliskan secara matematis sebagai berikut E = /eE = F/A/ L/LoE = F/A = E L/ LoDimanaE = modulus elastisitas N/me = regangan = tegangan N/m2 atau PaA = luas penampang m2L = pertambahan panjang mLo = panjan awal mPegas memiliki 2 pemodelan susunan yaitu seri dan paralel. Berikut juga Resultan Pegas SeriBila 2 pegas dengan tetapan yang sama disusun seri, maka panjang pegas menjadi 2x. sehingga penulisan sistematisnya seperti dibawah ini Ks = ½ k Dimana Ks = persamaan pegask = konstanta pegas N/mpersamaan untuk n pegas yang disusun seri yakni sebgaia berikutKs = k/nDimana n = jumlah pegasSusunan Pegas ParalelBila beberapa pegas disusun paralel, maka panjang pegasnya akan tetap sama dengan panjang pegas semula, namun luas penampangnya menjadi lebih besar. Sehingga peulisan secara sistematisnya adalah Kp = 2kDimanaKp = persamaan pegas susunan paralelk = konstanta pegas N/msedangkan persamaan n untuk pegas yang disusun paralel yakniKp = n jumlah pegasUntuk memahaminya dengan baik, kalian bisa menyimak contoh soal dari gaya pegas pada poin juga Gaya Soal Gaya PegasSetelah diberi gaya sebuah pegas memiliki panjang 25 cm. bila pegas tersebut memiliki kontanta sebesar 400 Maka berapa gaya yang diberikan pada pegas ?PembahasanDiketahui x = 25 cm = 0,25 mk = 400 = F = 400 x 0,25 mF = 100 NOkeyy, itu tadi pembahasan mengenai gaya pegas tau dalam fisika orang sering menyebutnya dengan hukum hooke. Baca juga bermanfaat bagi pembaca dan jangan lupa selalu ikuti artikel pembahasan materi fisika lainnya. Terima kasih.
Sifatdan Rumus Susunan Seri Pegas | Elastisitas Pegas PART 3 | Video Klip Terrrrrranjaaayyyy😁😁 by Shesh Pesh - JR Tundra
Pada postingan ini kita membahas contoh soal susunan pegas dan penyelesaiannya atau pembahasannya. Seperti kita ketahui 2 pegas atau lebih dapat disusun secara seri, paralel ataupun gabungan seri-paralel. Pegas yang disusun seri atau paralel akan menghasilkan satu konstanta yang disebut konstanta konstanta gabungan pegas susunan seri → 1ks = 1k1 + 1k2 + 1k3 + … + 1kn Rumus konstanta gabungan pegas susunan paralel → kp = k1 + k2 + k3 + … + knSelain rumus konstanta pegas, rumus lain yang mesti dikuasai agar bisa menyelesaikan soal-soal susunan pegas adalah rumus gaya pegas atau hukum Hooke. Hal ini karena antara susunan pegas dan hukum Hooke saling lebih jelasnya perhatikan contoh soal susunan pegas dan penyelesaiannya dibawah soal 1Diketahui 3 buah pegas disusun seri seperti gambar dibawah konstanta masing-masing pegas 600 N/m dan berat w = 6 N maka hitunglah pertambahan panjang masing-masing soalUntuk menjawab soal ini hitung terlebih dahulu konstanta gabungan pegas yaitu→ 1ks = 1k1 + 1k2 + 1k3 → 1ks = 1600 + 1600 + 1600 → 1ks = 1 + 1 + 1600 = 3600 → ks = 6003 = 200 N/mSelanjutnya kita hitung pertambahan panjang pegas dengan hukum Hooke yaitu→ Δx = Fks → Δx = 6200 = 0,03 mJadi pertambahan panjang pegas sebesar 0,03 m atau 3 soal 2Tiga buah pegas identik disusun seri seperti gambar dibawah ini. Jika berat beban w = 15 N dan menyebabkan sistem pegas bertambah panjang 5 cm, hitunglah konstanta masing-masing soalHitung terlebih dahulu konstanta gabungan ketiga pegas dengan menggunakan rumus hukum Hooke yaitu→ ks = FΔx = wΔx → ks = 150,05 = 300 N/ identik maka konstanta setiap pegas besarnya sama atau k1 = k2 = k3 = k sehingga diperoleh→ 1ks = 1k1 + 1k2 + 1k3 → 1ks = 1k + 1k + 1k = 3k → ks = k3 → k = 3 . ks = 3 . 300 = 900 N/mJadi konstanta masing-masing pegas adalah 900 N/ paralel pegasContoh soal 1Dua buah pegas identik disusun paralel seperti gambar dibawah massa beban 200 gram dan dua pegas bertambah panjang 1 cm, hitunglah kostanta masing-masing soalPada soal ini diketahui m = 200 gram = 0,2 kg, g = 10 m/s2 dan Δx = 1 cm = 0,001 m. Kemudian untuk menjawab soal ini hitung terlebih dahulu konstanta gabungan kedua pegas→ kp = FΔx = m . gΔx → kp = 0,2 . 100,001 = 2000 N/ identik maka konstanta kedua pegas sama sehingga→ k1 = k2 = k. → kp = k1 + k2 = 2k. → k = kp2 = 20002 = 1000 NJadi konstanta masing-masing pegas k = 1000 N/ soal 2Diketahui 3 buah pegas identik disusun seperti gambar dibawah w = 1,2 N dan sistem pegas mengalami pertambahan panjang 0,006 m, hitunglah konstanta masing-masing soalHitung terlebih dahulu konstanta gabungan ketiga pegas dengan rumus berikut→ kg = wΔx → kg = 1,20,006 = 200 N/m. Kemudian kita tentukan konstanta masing-masing pegas dengan cara→ kAB = kA + kB = k + k = 2k. → 1kg = 1kAB + 1kc → 1kg = 12k + 1k = 1 + 22k = 32k → k = 32 kg = 32 x 200 = 6002 = 300 N/mContoh soal 3Perhatikan gambar susunan 4 pegas identik dibawah konstanta masing-masing pegas 1600 N/m dan pertambahan panjang sistem pegas 5 cm, hitunglah berat beban soalHitung terlebih dahulu konstanta gabungan pegas dengan cara→ kp = k1 + k2 + k3 → kp = 1600 + 1600 + 1600 = 4800 N/m → 1kg = 1kp + 1k4 → 1kg = 14800 + 11600 = 1 + 34800 = 44800 → kg = 48004 = N/mJadi berat beban w = F = kg . Δx = . 0,05 = 60 soal 4Empat buah pegas masing-masing dengan konstanta c disusun secara paralel. Hitunglah konstanta gabungan 4 soalBerdasarkan rumus susunan paralel pegas kita peroleh kp = c + c + c + c = 4c.
rumus pegas seri dan paralel
.

rumus pegas seri dan paralel